Hari: 14 Mei 2025

Warga Medan Marelan Temukan Jasad Pria di Sungai

Warga Medan Marelan Temukan Jasad Pria di Sungai

Penemuan jasad pria tanpa identitas di aliran Sungai Deli, Medan Marelan, pada Kamis pagi (15/5/2025) masih menyisakan misteri. Pihak kepolisian Sektor Medan Marelan terus berupaya keras untuk mengungkap identitas korban serta penyebab pasti kematiannya. Setelah proses evakuasi yang dilakukan oleh tim Inafis Polrestabes Medan, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menjalani autopsi. Langkah ini dianggap krusial untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait kemungkinan adanya tindak kekerasan atau penyebab medis yang mengakibatkan kematian korban.

Kompol Taufik Hidayat, Kepala Kepolisian Sektor Medan Marelan, kembali menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus penemuan jasad pria ini. Beliau menjelaskan bahwa tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan sedang bekerja untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap jenazah korban. “Kami berharap hasil autopsi dapat memberikan kami informasi yang jelas mengenai penyebab kematian korban. Apakah ada luka-luka akibat kekerasan atau indikasi penyebab lain, semua akan terungkap melalui proses ini,” ujarnya pada Jumat pagi (16/5/2025).

Selain menunggu hasil autopsi, pihak kepolisian juga melakukan serangkaian upaya lain untuk mengidentifikasi jasad pria tersebut. Ciri-ciri fisik korban yang telah didokumentasikan saat penemuan disebarluaskan melalui berbagai saluran informasi, termasuk media sosial dan jaringan komunikasi dengan masyarakat serta kepala lingkungan setempat. Polsek Medan Marelan juga berkoordinasi dengan polsek-polsek lain di wilayah Medan dan sekitarnya untuk mencari kemungkinan adanya laporan orang hilang yang sesuai dengan ciri-ciri korban.

Beberapa saksi mata yang merupakan warga di sekitar lokasi penemuan jasad juga telah dimintai keterangan. Namun, hingga saat ini, belum ada saksi yang dapat memberikan informasi signifikan terkait identitas korban atau melihat kejadian mencurigakan sebelum penemuan mayat tersebut. Kondisi sungai yang cukup keruh dan adanya sampah juga menjadi kendala tersendiri dalam proses pencarian kemungkinan adanya barang bukti lain di sekitar lokasi penemuan.

Kompol Taufik mengimbau kembali kepada masyarakat Kota Medan, khususnya warga Medan Marelan dan sekitarnya, yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri fisik seorang pria dewasa untuk segera menghubungi pihak kepolisian. “Sekecil apapun informasi yang diberikan oleh masyarakat akan sangat membantu kami dalam mengungkap identitas korban dan mengungkap misteri di balik penemuan jasad pria ini,” tegasnya. Pihak kepolisian juga berjanji akan terus memberikan informasi terbaru kepada publik mengenai perkembangan kasus ini setelah adanya temuan baru dari hasil autopsi maupun penyelidikan lainnya. Kasus jasad pria yang ditemukan di Sungai Deli ini menjadi atensi pihak kepolisian untuk segera dituntaskan demi memberikan keadilan dan kepastian bagi keluarga korban jika nantinya berhasil diidentifikasi.

Pilunya Nenek Fatimah di Medan, Kehilangan Tiga Kambing Kesayangan Akibat Aksi Pencurian Tengah Malam

Pilunya Nenek Fatimah di Medan, Kehilangan Tiga Kambing Kesayangan Akibat Aksi Pencurian Tengah Malam

Kabar menyedihkan datang dari Kota Medan, Sumatera Utara, di mana seorang lansia bernama Fatimah (68 tahun) yang tinggal di Jalan Garuda, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal menjadi korban pencurian ternak. Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi yang diperkirakan mencapai jutaan rupiah, tetapi juga kesedihan mendalam bagi Nenek Fatimah yang telah merawat ketiga kambingnya dengan penuh kasih sayang selama bertahun-tahun. Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar dan memicu keprihatinan akan keamanan lingkungan di permukiman padat tersebut.

Menurut laporan yang diterima pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sunggal, kejadian pencurian diperkirakan terjadi pada Rabu dini hari, 14 Mei 2025, sekitar pukul 02.30 WIB saat Nenek Fatimah sedang terlelap tidur di rumahnya yang sederhana. Pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang, diperkirakan masuk ke pekarangan belakang rumah korban dengan cara merusak kunci kandang kambing yang terbuat dari bambu dan kayu. Warga sekitar baru menyadari kejadian ini saat Nenek Fatimah histeris di pagi hari setelah mendapati kandang kambingnya telah kosong.

Ketiga kambing milik Nenek Fatimah, yang terdiri dari dua ekor kambing betina produktif dan satu ekor anak kambing jantan, merupakan sumber penghidupan tambahan bagi beliau. Hasil dari penjualan anak kambing atau susu kambing selama ini membantu Nenek Fatimah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lebih dari itu, bagi seorang lansia yang hidup seorang diri, kambing-kambing tersebut juga menjadi teman dan penghibur di masa senja. Kehilangan hewan peliharaan yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri ini tentu menjadi pukulan berat secara ekonomi maupun emosional bagi Nenek Fatimah.

Pihak kepolisian dari Polsek Sunggal telah menerima laporan resmi dari Nenek Fatimah pada pagi hari setelah kejadian dan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pencurian ini. Dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP [Sebutkan nama Kanit Reskrim jika ada], petugas telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengumpulkan keterangan dari korban, serta meminta keterangan dari sejumlah saksi tetangga yang mungkin melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan pada malam kejadian. Petugas juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi untuk mencari jejak pelaku atau barang bukti lainnya.